PENGARUH MODAL KERJA, MODAL TETAP, PENDAPATAN, LAMA USAHA DAN UMUR PENGUSAHA TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA (STUDI KASUS PADA LNDUSTRI TEMPE DI DESA KROBOKAN, KECAMATAN CANDISARI, KOTA SEMARANG)

Abstract

Sejak tidak berperannya Kopti dalam pengadaan kedelai yaitu mulai tahun 1998 karena adanya Undang Undang Antimonopoli, maka sektor usaha kecil tahu dan tempe mengalami kesulitan mendapatkan kedelai dan karena harga kedelai semakin meningkat terus. Hingga saat ini banyak pengusaha tahu menolak pesanan karena harganya dibawah harga pokok produksi dan mereka banyak yang bekerja dengan merugi serta ada kecenderungan penggunaan modal tetap tidak optimal. Walaupun demikian, hingga saat ini belum ada satupun pengusaha yang melakukan pengurangan tenaga kerja. Hal ini sangat menarik untuk dikaji agar dapat mengetahui secara persis akar permasalahan yang sebenarnya dan akibatnya,dengan penyerapan tenaga kerjaPenelitian ini mengambil obyek seluruh pengusaha tahu dan tempe di Desa Krobokan Kecamatan Candisari Semarang yang jumlahnya 36 pengusaha. Sedangkan pengumpulan datanya dengan melakukan wawancara ditempat usaha para responden dengan daftar pertanyaan yang telah disiapkan sebelumnya. Analisis data dengan menggunakan regresi berganda dengan variabel dipendennya tenaga kerja dan variabel independent terdiri dari modal kerja, modal tetap, pendapatan, lama usaha dan umur pengusaha.Berdasarkan uji t dengan tingkat signifikansi 5% diketahui bahwa modal kerja (p=031) berpengaruh terhadap penyerapan tenaga kerja dan variabel modal tetap, pendapatan, lama usaha dan umur pengusaha tidak berpengaruh. Namun berdasarkan uji F menunjukan bahwa secara bersama-sama modal kerja,  modal tetap, pendapatan, lama usaha dan umur pengusaha berpengaruh terhadap penyerapan tenaga kerja.Kata kunci : tenaga kerja, modal tetap, pendapatan, lama usaha, umur pengusaha.