PENERIMAAN AUDITOR ATAS DYSFUNCTIONAL AUDIT BEHAVIOR

Abstract

AbstrakKualitas audit ditentukan oleh proses yang tepat yang harus diikuti dan tidak bisa hanya dinilai dari output yang dapat diukur sehingga pengendalian diperlukan untuk menjamin bahwa kualitas audit dapat tercapai. Pengendalian yang dilakukan ditekankan pada pengendalian personel dan sosial karena potensial menyebabkan terjadinya konflik antara sumber pengendalian, misalnya time budget dengan standar kualitas yang tepat.Perilaku disfungsional seperti premature sign-off, pengumpulan bukti audit yang tidak memadai, penghilangan atau penggantian prosedur audit, dan underreporting of audit time akan menurunkan kualitas audit yang pada akhimya berdampak negatif terhadap profesi auditing. Locus of control berperan dalam motivasi, locus of control yang berbeda bisa mencerminkan motivasi yang berbeda dan kinerja yang berbeda. lndividu dengan locus of control internal mempunyai kemampuan menghadapi ancaman-ancaman yang timbul dari lingkungannya dan berusaha memecahkan masalah dengan keyakinan mereka yang tinggi. Sebaliknya individu dengan locus of control ekstemal lebih mudah merasa terancam dan tidak berdaya.Dengan mencari kontribusi antara karakteristik personal auditor dengan dysfunctional audit behavior, supervisor dapat mengambil tindakan untuk mencegah perilaku disfungsional terjadi. Hasil kajian ini menunjukan adanya kontribusi dampak karakteristik personal  auditor terhadap dysfunctional audit behavior.  Keyword : Locus of control, dysfunctional audit behavior, kinerja