PENGARUH FAKTOR INTERNAL TERHADAP TURNOVER INTENTION PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR JAKARTA
Abstract
Niat untuk berganti pekerjaan atau keluarnya karyawan, merupakan kekhawatiran besar bagi berbagai jenis perusahaan. Meningkatnya stress pekerja, kurangnya dedikasi terhadap perusahaan, dan ketidaksesuaian antara karyawan dan lingkugan kerja hanyalah beberapa masalah utama yang diakibatkan oleh tingginya tingkat turnover ditempat kerja. Oleh karena itu, penting bagi dunia usaha khususnya yang bergerak dibidang sector manufaktur di Jakarta, untuk memiliki pemahaman menyeluruh tentang variabel-variabel yang mempengaruhi Turnover Intention. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Job Burnout, Career plateau, Job Satisfaction, Employee Engagement, terhadap Turnover Intention pada karyawan di perusahaan manufaktur Jakarta. Pengambilan sampel yang digunakna dalam penelitian ini kepada 152 karyawan Perusahaan Manufaktur Jakarta dengan menyebarkan kuesioner secara online. Metode analisis data yang digunakan merupakan metode regresi linier sederhana dengan SPSS. Temuan penelitian menunjukan bahwa Job Burnout, Career plateau berpengaruh positif terhadap Turnover Intention. Dan Job Satisfaction, Employee Engagement pengaruh negatif. Hasil ini menunjukkan bahwa meskipun Job Satisfaction dan Employee Engagement tampaknya menurunkan Turnover Intention, Job Burnout dan Career Plateau cenderung meningkatkan keinginan tersebut. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa para manajer dan organisasi manufaktur di Jakarta harus mengambil langkah-langkah proaktif untuk mengurangi Job Burnout dan Career Plateau sekaligus meningkatkan Job Satisfaction dan Employee Engagement. Antara lain perlunya menetapkan kebijakan kesejahteraan, pengembangan karier yang lebih terorganisir, pemetaan kebutuhan yang lebih baik, dan langkah-langkah proaktif untuk meningkatkan keterlibatan karyawan dapat membantu mencapai hal ini. Hal ini dimaksudkan bahwa dengan menerapkan langkah-langkah ini, dapat menurunkan tingkat pergantian karyawan, meningkatkan output, dan membangun reputasi yang kokoh sebagai lingkungan yang mendorong pengembangan profesional di antara anggota staf.