PENGARUH WORK-LIFE BALANCE DAN JOB BURNOUT TERHADAP INTENTION TO QUIT DENGAN PSYCHOLOGICAL DISTRESS SEBAGAI VARIBEL MEDIASI
Abstract
Adanya perubahan perilaku konsumsi pada masyarakat saat ini akan berdampak pada penurunan pendapatan perusahaan ritel dan secara tidak langsung hal itu akan berdampak pula pada perubahan sifat para pekerjanya. Dengan munculnya tekanan pada pekerjaan akan membuat pekerja merasakan tidak adanya keseimbangan pada pekerjaan yang akan menyebabkan Burnout sehingga akan berujung pada Intention to Quit yang biasanya didukung dengan adanya tekanan psikis yang dialami pekerja jika pekerja merasa bahwa sudah tidak sanggup lagi untuk memenuhi tuntutan perusahaan. Dengan menggunakan Psychological Distress sebagai variabel mediasi, tujuan dari penelitian ini untuk mengamati bagaimana pengaruh Work-Life Balance dan Job Burnout terhadap Intention to Quit. Dengan metode kuantitatif dan data cross-sectoional yang diambil dengan cara sampel purposive. 120 responden berpartisipasi pada penelitian ini yang merupakan karyawan perusahaan ritel pada Kelurahan Penjaringan dikumpulkan dengan menyebarkan kuesioner secara elektronik. Analisis data menggunakan statistik deskriptif dengan alat analisis menggunakan SEM-SPSS 21 dan SEM-AMOS 24. Didapat kesimpulan yang menunjukkan bahwa Work-life Balance tidak mempengaruhi secara negatif terhadap Job Burnout, Job Burnout dapat mempengaruhi secara positif terhadap Psychological Distress, Job Burnout memiliki pengaruh positif terhadap Intention to Quit, Psychological Distress tidak mempunyai pengaruh negatif terhadap Intention to Quit, Work-life Balance dapar mempengaruhi secara negatif terhadap Intention to Quit yang dimediasi oleh Job Burnout dan Job Burnout tidak dapat mempengarui secara positif antara Intention to Quit yang dimediasi oleh Psychological Distress.