Pesan Dakwah Perintah Menutup Aurat Surat An-Nūr Ayat 31 Perspektif Antropologi Quran

Abstract

Berbagai saluran informasi dakwah tentang perintah menutup aurat bagi muslimah sudah sering disampaikan. Namu, tidak sedikit pula yang meragukan bahkan menuduhnya sebagai pakaian budaya Arab dan sebagian lain hanya menjadikan tren berbusana. Menerangkan pesan dakwah yang bersumber dari Allah dan tradisi Arab yang bersifat taghyir (rekonstruksi) sebagai respons Al-Quran tentu tidaklah mudah, salah satunya dibutuhkan pendekatan antropologi Quran. Melalui pendekatan yang menerima tradisi Arab tetapi memodifikasinya dengan menambahkan ketentuan baru yang lebih universal, maka muslimah dapat menyelami adanya dialektika antara Al-Quran dan tradisi Arab.   Studi ini bertujuan untuk mendeskripsikan pesan dakwah perintah muslimah pendekatan antropologi Quran yang perlu diinternalisasikan pada subjek dan objek dakwah. Metodologi studi adalah kualitatif, data dikumpulkan berdasarkan sumber kepustakaan yang mengkaji tentang keadaan tradisi Arab yang mendapatkan respons turunnya Surat An-Nūr ayat 31. Hasil studi menjelaskan bahwa pesan dakwah perintah muslimah menutupi aurat memiliki peran signifikan bagi mad’unya. Dengan memerhatikan dialektika Al-Quran dan tradisi Arab hingga turunnya ayat 31 tersebut, maka pesan dakwah perintah Allah dapat terpahami. Melalui tiga metode dialektika Al-Quran dalam merespons tradisi Arab, yaitu tahmil, tahrim dan taghyir, maka metode taghyir sangat relevan dalam mengubah mindset dai dan mad’uw yang tercerahkan melalui beberapa tahapan enkulturasi menutup aurat dalam berbusana muslimah.