Narasi Dakwah dalam Film Pendek 3T (Tafakur, Tadabur, Tasyakur) Karya Jejak Cinema
Abstract
Dakwah melalui film mesti diproduksi berdasarkan narasi yang terkonstruksi dengan baik. Alih-alih efektif menyampaikan pesan dakwah, bisa jadi mad'uw hanya akan menikmati cerita namun mengabaikan pesan dakwahnya. Jejak Cinema berhasil memproduksi film berjudul 3T (Tafakur, Tadabur, Tasyakur) yang sarat muatan pesan dakwah dalam konstruksi narasinya. Tak pelak film itu mendapatkan impresi positif dari mad'uw. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan narasi dakwah dalam film itu guna ditarik pelajaran bagi filmmaker dakwah lainnya. Menggunakan konsep narasi dakwah sebagai pisau analisis, film itu dikaji berdasarkan pendekatan kualitatif berjenis deskriptif, serta ditunjang teknik peningkatan ketekunan untuk menguji keabsahan penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa narasi dakwah dalam film "3T (Tafakur, Tadabur, Tasyakur)" membawa audiens untuk merefleksikan peran Sabar sebagai tokoh utama muslim miskin yang bertafakur dan bertadabur secara mendalam tentang dampak mencuri. Melalui tafakur dan tadabur yang diperankan oleh Sabar, film itu mengajak audiens untuk mensyukuri nikmat yang dimiliki. Artinya ekspresi rasa syukur merupakan hasil dari perenungan dan pemikiran yang mendalam. Selain itu, narasi dakwah disusun dengan alur maju-mundur guna memperdalam pengalaman tafakur dan tadabur. Pilihan tokoh dan latar disusun secara logis untuk mempertahankan kausalitas alur, memungkinkan audiens terhanyut dalam cerita, sehingga pesan dakwah tetap efektif tersampaikan dan menciptakan kesan positif mad'uw terhadap Islam.