Konsep Persaudaraan Kaum Muhajirin dan Kaum Anshar dalam Al-Qur’an
Abstract
Persaudaraan secara umum memiliki makna sebagai orang yang berhubungan keluarga, sekelompok (sepaham, seagama, sekufu), kawan, teman. Fokus pada penelitian ini adalah persaudaraan yang terjalin antara kaum Muhajirin dan Anshar. persaudaraan ini bukan persaudaraan biasa, melainkan persaudaraan yang bersifat khusus. Kaum Muhajirin yang datang ke Madinah bersama Nabi tidak memiliki harta dan bekal apapun. Namun dengan pengorbanan dan rasa kasih sayang dalam dada kaum Anshar, mereka membantu kaum Muhajirin dalam menghadapi kesulitannya. Tidak ada pada mereka sedikitpun rasa dengki pada pembagian harta rampasan perang dan keistimewaan yang Allah lebihkan atas kaum Muhajirin. Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui konsep persaudaraan dalam Islam, khususnya persaudaraan yang terjalin antara kaum Muhajirin dan Anshar dalam Al-Qur’an. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (library research) dengan jenis data kualitatif. Hasil penelitian ini adalah bahwa persaudaraan yang terjalin antara kaum Muhajirin dan Anshar adalah persaudaraan yang dilandaskan oleh iman. Kedua kaum tersebut tidak saling mengenal sebelumnya dan tidak ada ikatan darah. Berbeda suku, ras, dan etnis. Namun mereka disatukan oleh iman yang membuat mereka rela saling memberi, membantu, dan meringankan beban.