Menikahi Janda Perspektif Muhammad Abduh Tuasikal
Abstract
Pernikahan adalah salah satu ajaran Nabi Muhammad ﷺ yang sangat ditekankan dalam Islam. Nabi menganjurkan umatnya menikahi wanita yang masih gadis. Namun Nabi sendiri menikahi beberapa wanita yang sebagian besar adalah janda, menunjukkan bahwa menikahi janda memiliki keutamaan tersendiri. Terdapat stigma di masyarakat yang memandang sebelah mata terhadap sebutan janda. Janda dianggap sebagai wanita lemah, dan tidak punya pelindung. Oleh sebab itu penelitian ini dilakukan untuk mengulas permasalahan tersebut, agar dapat membantu dalam pertimbangan memilih calon istri yang berstatus janda, serta dapat mengangkat stigma negatif tentang janda. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui keutamaan menikahi janda dan aturan menikahi janda menurut perspektif Muhammad Abduh Tuasikal. Pelitian ini memakai metode kualitatif dengan studi analisis konten. Teknik pengambilan data yaitu menemukan poin-poin penting dari berbagai media informasi yang selaras dengan penelitian. Adapun hasil pembahasan mengenai keutamaan menikahi janda perspektif Muhammad Abduh Tuasikal yaitu mendapat keutamaan bagaikan mujahid, serta mendapat kedudukan yang berdekatan dengan Nabi di surga. Adapun mengenai aturan menikahi janda perspektif Muhammad Abduh Tuasikal ialah janda berhak menentukan pilihan atas dirinya untuk menikah, dan menikahi janda harus dengan wali serta jatah malam pertama bagi seseorang yang berpoligami dengan janda adalah tiga hari.