Peran Tokoh Agama Islam, Hindu, dan Kristen dalam Menjaga Kerukunan Beragama di Desa Banuroja, Gorontalo

Abstract

This study aims to determine the role of Islamic, Christian (Protestant and Catholic) and Hindu religious leaders in maintaining inter-religious harmony in Banuroja Village, Randangan District, Pohuwato Regency, Gorontalo Province. This study uses a qualitative research method with a case study approach. Data collection techniques were carried out through observation, interviews and documentation. The results of this study indicate that the roles of religious leaders are different but the goal is the same, namely maintaining harmony between religious believers, the role of religious leaders is to teach people to help each other without discriminating, teach openness, teach three sacred actions (holy thought, utterance, and behavior), giving understanding in terms of maintaining communication between others, inviting the community to participate in community service, inviting other people to help when they are holding activities, and always warning the public not to be easily provoked by religious issues. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peran dari tokoh agama Islam, Kristen (Protestan dan Katolik), dan Hindu dalam menjaga kerukunan antarumat beragama di Desa Banuroja, Kecamatan Randangan, Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa peran para tokoh agama berbeda-beda tetapi tujuannya sama yaitu menjaga kerukunan antarumat beragama, peran para tokoh agama yaitu mengajarkan masyarakat untuk saling tolong menolong tanpa membeda-bedakan,mengajarkan sikap keterbukaan, mengajarkan tiga perbuatan suci (berfikir suci, berkata suci, dan berperilaku suci), memberi pemahaman dalam hal menjaga komunikasi antar sesama, mengajak masyarakat untuk ikut kerja bakti, mengajak untuk ikut membantu umat lain jika sedang mengadakan kegiatan, dan selalu memperingatkan masyarakat untuk tidak mudah terpancing mengenai isu-isu yang berbau agama.