Respon Perbankan Syariah di Indonesia Terhadap Bauran Kebijakan Bank Sentral

Abstract

Indonesia menganut dual banking system dan dual monetary system yang menyebabkan berjalannya sistem perbankan konvensional dan perbankan syariah secara bersama-sama. Di sisi lain berbagai kebijakan bank sentral baik kebijakan fiskal, moneter, manajemen portofolio maupun kebijakan makroprudensial masih didominasi basis konvensional sehingga menjadi tantangan untuk perbankan syariah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana perbankan syariah merespon berbagai shock atau guncangan yang diakibatkan oleh kebijakan bauran. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis VECM yang disertai Impulse Response Function (IRF) dan Variance Decomposition (VD) . Periode yang digunakan dimulai pada tahun 2012 Q1 hinggal 2021 Q4. Variabel Independen yang digunakan adalah Government Total Expenditure (GEXP), Policy Interest Rate (PIR), Broad Money (M2), Portofolio Invesment (PI), Rasio Intermediasi Makroprudensial Syariah (RIM) dan Consumer Price Index (CPI) sementara variabel dependennya adalah Total Aset Perbankan Syariah (TAPS). Hasilnya menunjukkan PIR, M2 dan CPI memiliki respon negatif sementara GEXP, PI, GDP dan RIM merespon positif.