Pengembangan Watak (Wayang Kertas Kimia) Sebagai Media Pembelajaran Ikatan Kimia Berbasis Pendidikan Karakter Dan Kearifan Lokal Untuk Peserta Didik SMA/MA
Abstract
Pendidikan yang berhasil dalam pandangan Ki Hajar Dewantara adalah pendidikan yang tidak memisahkan masyarakat dari kebudayaan yang menjadi pedoman dalam melakukan tindakan. Pendidikan seharusnya berdasarkan pada kebudayaan tanpa menutup diri dari arus globalisasi. Globalisasi memberikan dampak negatif juga positif. Fenomena menyelesaikan masalah dengan kekerasan, kasus bullying merupakan tanda adanya krisis pada karakter dan moral peserta didik. Hal ini dikarenakan pendidikan memfokuskan pada aspek kognitif dan mengabaikan aspek moral. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan, menilai kualitas dan mengetahui hasil respon pengguna terhadap media WATAK. Metode yang digunakan adalah Research and Development (RnD) dengan mengadaptasi model 4-D (define, design, develop and disseminate) yang dibatasi sampai pada tahap develop. Pengembangan WATAK (wayang kertas kimia) ini dibimbing oleh dosen pembimbing dan mendapat masukan dan saran oleh peer reviewer, ahli media, ahli materi dan ahli budaya. Penilaian dilakukan oleh 5 guru kimia SMA/MA dan direspon oleh 10 peserta didik yang telah mendapatkan materi ikatan kimia. Berdasarkan penilaian validasi ahli materi memperoleh kategori sangat baik dengan persentase keidealan 94,44%, sedangkan penilaian ahli media memperoleh kategori sangat baik dengan persentase keidealan sama yaitu 94,44%. Serta mendapatkan respon guru kimia SMA/MA dengan persentase keidealan 89% dengan kategori sangat baik dan respon 10 peserta didik mendapatkan persentase keidealan 85 % dengan kategori sangat baik.