Analisis Pembelajaran Kontekstual berbasis Bahan Alam Pada Penentuan Kadar Vitamin C Daun Katuk (Sauropus Androgynus) sebagai Alternatif Sumber Belajar Kimia
Abstract
Pembelajaran kontekstual berbasis bahan alam yang menghubungkan situasi kehidupan nyata kedalam kegiatan pembelajaran perlu diterapkan guna meningkatkan kemampuan berpikir kritis peserta didik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar vitamin C daun katuk (Sauropus androgynus) setelah mengalami variasi waktu perebusan serta menganalisis kesesuaian materi kimia SMA/MA dalam proses penentuan kadar vitamin C. Penelitian dilakukan menggunakan pendekatan campuran kuantitatif dan kualitatif (mixed-methods research). Kadar vitamin C daun katuk (Sauropus androgynus) ditentukan menggunakan analisis kuantitatif metode titrasi redoks iodimetri melalui percobaan sederhana laboratorium dan analisis ANOVA single factor untuk mengetahui pengaruh pemanasan terhadap kadar vitamin C sampel. Analisis kurikulum 2013 materi kimia SMA/MA, distribusi materi serta pemaparan keterkaitan materi dalam proses penentuan kadar vitamin C dilakukan melalui studi literatur dan telaah kurikulum dengan analisis deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil percobaan dan perhitungan menunjukkan bahwa hasil kadar vitamin C pada sampel maserasi sebesar 14,0346 % b/v dan setelah perlakuan variasi waktu perebusan secara signifikan mengalami penurunan kadar dari 11,7466 % b/v (pemanasan 3 menit) menjadi 9,7606 % b/v (pemanasan 5 menit) dan semakin turun menjadi 6,5574 % b/v (pemanasan 10 menit). Adapun berdasarkan analisis kajian kurikulum terhadap keterkaitan proses penentuan kadar vitamin C menunjukkan bahwa proses penentuan kadar vitamin C daun katuk menggunakan metode titrasi redoks iodimetri sangat berpotensi untuk diterapkan sebagai sumber belajar kimia kontekstual berbasis bahan alam. Konsep-konsep dalam proses penentuan kadar vitamin C sesuai dan relevan dengan materi pembelajaran kimia SMA/MA Kurikulum 2013 di sekolah.