Tradisi Momongan Dan Relevansinya Dengan Nilai-Nilai Dasa Paramita

Abstract

Abstrak Tradisi momongan merupakan tradisi yang dilakukan sejak nenek moyang ada, yang dilaksanakan selapan atau 35 hari sekali melalui serangkaian ritual yang penuh makna. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan makna simbol dan nlai tradisi momongan. Penelitian ini berjenis kualitatif dengan pendekatan semiotika rolnad barthes. Metode pengambilan data adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi, serta metode pengambilan sampel purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan simbol yang ditemukan dalam tradisi momongan memiliki dua bentuk yaitu bentuk verbal dan nonverbal. Bentuk verbal paritta dan doa Jawa. Bentuk nonverbal terdapat dua kelompok kebiasaan dan benda. Makna simbol nonverbal adalah penghormatan kepada Tiratna, perlindungan, dan kesejahteraan hidup. Makna simbol nonverbal cenderung mengartikan sifat manusia serta ajaran melakukan kebajikan dengan bersyukur, cinta kasih, memberi, dan kesejahteraan hidup. Relevansi tradisi momongan dalam Dasa Paramita adalah terdapat nilai-nilai murah hati, disiplin moral, pengunduran diri dari keduniawian, kebijaksanaan, semangat dan usaha, kesabaran, kejujuran dan kebenaran, kebulatan tekad, cinta kasih, dan keseimbangan.