Makna Tradisi Tari Lulo Suku Tolaki Dalam Pandangan Agama Buddha

Abstract

Penelitian ini dilakukan dikarenakan pemuda Buddhis yang belum memahami pelaksanaan tradisi tari Lulo di Kecamatan Moramo dan makna-makna yang terkandung dalam pandangan agama Buddha. Tujuan penelitian yaitu: (1) untuk mendeskripsikaan pelaksanaan tradisi tari Lulo oleh masyarakat Moramo, (2) untuk mendeskripsikan makna tari Lulo dalam pandangan agama Buddha. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif guna mengetahui nilai masing-masing variabel. Penggunaan pendekatan studi kasus dilakukan untuk memahami suatu peristiwa atau kesempatan dan hubungan mereka dengan orang-orang yang berada dalam situasi tertentu. Studi kasus ini digunakan peneliti untuk melakukan penelitian tentang Makna Tradisi Tarian Lulo Suku Tolaki Dalam Pandangan Agama Buddha dalam lingkup Vihara Buddha Metta dan Vihara Sariputra di Moramo Hasil penelitian menemukan bahwa: (1) tradisi tari Lulo dilaksanakan setelah panen padi sebagai ucapan rasa syukur tetapi sekarang tradisi tari Lulo dilaksanakan setiap acara besar seperti pernikahan, penyambutan tamu dan di hari memperingati kemerdekaan. Tari Lulo diturunkan dari generasi kegenerasi yang dianggap sebagai warisan budaya, (2) makna tari Lulo suku Tolaki dalam pandangan agama Buddha meliputi penghormatan, keyakinan, pluralisme, dan toleransi. Tradisi tari Lulo sudah berlangsung cukup lama yang perlu dipertahankan sebagai simbol dan identitas masyarakat moramo, folklor dalam tradisi Lulo dapat sebagai alat pendidikan bagi pemuda agar tetap menjaga hubungan baik antar masyarakat dan menjaga warisan nenek moyang yang sudah dilakukan secara turun temurun.