Makna Simbolik Altar Klenteng An Hwa Tian
Abstract
Umat Buddha Tridharma Klenteng An Hwa Tian masih banyak yang belum memahami makna simbolik pada altar dan keterlibatan makna altar sesungguhnya bagi umat di Kabupaten Kotabaru. Hal ini ditunjukkan karena memang tidak adanya pemberian pembelajaran mengenai makna simbolik pada tiap altar di klenteng. Penelitian ini bertujuan untuk : (1) mendeskripsikan bentuk altar di Klenteng An HwaTian. (2) mendeskripsikan makna simbolik altar di Klenteng An Hwa Tian. (3) mendeskripsikan implikasi makna altar di Klenteng An Hwa Tian bagi umat Buddha di Kotabaru. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi deskriptif yang dilakukan di Klenteng An Hwa Tian Kabupaten Kotabaru Kalimantan Selatan. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, dokumentasi, observasi. Adapun teknik untuk menentukan informan digunakan metode purposive sampling, dimana peneliti menentukan jumlah informan sejumlah 7 orang yang terdiri dari 3 pengurus, yaitu dianggap sebagai informan kunci dan 4 umat Buddha yang memberikan data tambahan terkait makna simbolik altar kelenteng An Hwa Tian. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa, a) bentuk pada altar terdapat lima bentuk yaitu bentuk langit, rumah, goa, pagoda, alam semesta. b) ada 10 altar altar dengan rupang dan makna yang berbeda. Altar pertama adalah Ye Huang Ta Tie (Thien Kung/Tuhan), altar kedua adalah Kong Tek Cun Ong (Dewa Tuan Rumah), altar ketiga adalah Thien Sang Sen Mu (Dewi Penguasa Lautan), altar keempat adalah Kwan Se Im Posat (Dewi Welas Asih), altar kelima Hok Tek Cin Sin (Dewa Bumi), altar keenam Hoe Ciang (Dewa Hutan), altar ketujuh Kwan Kong (Dewa Panglima), altar kedelapan San Sen (Dewa Gunung dan Pengobatan), altar kesembilan Tri Dharma (Konghucu, Buddha, Maha Dewa), altar kesepuluh Semienfo (Dewa Brahma). c) Implikasi dari makna altar di Klenteng An Hwa Tian diantaranya: umat memiliki sikap religi dengan cara terus menjaga, menghormati, menjalankan tradisi etnis Tionghoa yang sudah menjadi turun-temurun di Klenteng An Hwa Tian, selain itu umat juga memberikan persembahan pada setiap altar saat sedang memperingati hari-hari penting dan lainnya