Menumbuhkan Karakter Saddha-Carita Pada Remaja Buddhis

Abstract

Dampak langkah-langkah yang telah ditempuh dalam menumbuhkan saddha-carita pada remaja Buddhis melalui pujabakti anjangsana di Vihara Dhamma Guna Dukuh Sampetan, Kecamatan Gladagsari, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, analisa data bersifat induktif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi. Langkah-langkah yang ditempuh untuk menumbuhkan karakter saddha-carita pada remaja Buddhis melalui pujabakti anjangsana, meliputi 1) Kebaktian atau pujabakti, dan pelafalan paritta suci; 2) Dhammadesana atau ceramah dhamma; 3) Diskusi dhamma; dan 4) Karya seni lagu dan gending jawa. Melalui kegiatan-kegiatan tersebut maka karakter saddha-carita para remaja dapat terjaga dan tumbuh secara bertahan. Implikasi atas telah dilaksanakannya langkah-langkah yang telah ditempuh yang terdiri dari pujabakti dan pelafalan paritta suci, dhammadesana, diskusi dhamma, dan karya seni lagu dan gending jawa, adalah sebagai berikut: 1) Menjaga atau memupuk keyakinan kepada Tri Ratna; 2) Menambah pengetahuan, pemahaman dan keterampilan tentang ajaran Dhamma; 3) Memupuk rasa persaudaraan di antara para remaja; 4) Melestarikan kebudayaan Jawa dan kesenian yang dikolaborasikan dengan ajaran Buddha; dan 5) Menambah berkah karma baik yang sejalan dengan Manggala Sutta, dimana kegiatan yang dilakukan merupakan berkah utama