Representamen pada Cerpen “Gatotkaca” Karya Bakdi Soemanto

Abstract

Sastra adalah penggamabaran serangkaian peristiwa yang terinspirasi dari peristiwa alamiah. Seiring dengan transformasi karya sastra, penulis sastra banyak memasukan unsur kebudayaan tradisional ke dalam karya sastra yang ditulisnya. Salah satu kebudayaan tradisional yang dimasukkan ke dalam karya sastra adalah wayang. Cerita wayang adalah cerita yang menggambarkan budaya manusia. Banyak keadaan dan peristiwa di dunia wayang sering dipandang sebagai representasi keadaan di dunia nyata. Oleh karena itu, representamen dalam sebuah sastra wayang menarik untuk dikaji. Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data teknik simak. Analisis data dilakukan dengan cara mereduksi data. Sementara itu, yang menjadi objek penelitian ini adalah representamen yang terdapat dalam cerpen “Gatotkaca” karya Bakdi Soemanto. Analisis ini akan menggunakan teori unsur semiotika representamen Peirce untuk membahasa tanda dalam cerpen “Gatotkaca”. Teori semiotika Charles Sanders Peirce mengemukakan tiga hal, yaitu representamen, interpretan, dan objek. Representamen dalam sebuah wacana memiliki fungsi yang berbeda beda dipengaruhi oleh konteks wacana tersebut. Penggunaan tanda pada cerita pendek sastra wayang ini adalah untuk membangun alur dan latar cerita. Latar cerita dalam cepen ini banyak yang ditunjukkan dengan cara implisit.