Fenomena Alih Kode Dan Campur Kode Antarbahasa Di Kalangan Remaja: Antara Identitas Dan Formalitas

Abstract

Globalisasi memberikan berbagai dampak, mulai kemudahan dalam mengakses informasi hingga sebagai sarana belajar bahasa asing. Akan tetapi, kemudahan tersebut sering menyebabkan pelakunya kehilangan identitas diri, terutama para remaja. Hal ini terlihat dari penggunaan bahasa remaja di Kabupaten Tulungagung yang sering dicampurkan dengan dua bahasa atau lebih, terutama dalam bermedia sosial. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan wujud alih kode dan campur kode, serta faktor terjadinya campur kode pada akun Instagram @fahdbrb dan @senjaberirama. Metode deskriptif kualitatif digunakan untuk menganalisis dan menggambarkan kondisi, serta situasi dari data yang dikumpulkan berupa pengamatan mengenai masalah yang diteliti. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa terdapat pencampuran antarbahasa di kalangan remaja. Faktor yang sering terjadi adalah situasi informal yang terjadi antara mitra tutur dan penutur. Meskipun demikian, penggunaan bahasa yang dicampur harus dikurangi agar identitas diri sebagai generasi muda Indonesia tidak hilang. Dengan demikian, maka generasi muda dapat mengenali jati dirinya seiring arus perubahan zaman yang kuat.