KONSEP EKONOMI DALAM PERSPEKTIF BUDDHIS

Abstract

Pola hidup konsumtif dan materialistik tidak sesuai dengan ajaran Buddha untuk hidup bersahaja dan apa adanya untuk kebahagiaan semua makhluk. Walaupun Buddha tidak pernah mengajarkan ilmu ekonomi, Schumacher menyimpulkan bahwa ilmu ekonomi agama Buddha itu pasti ada karena mata pencaharian atau penghidupan yang benar adalah salah satu dari delapan unsur Jalan Mulia di dalam agama Buddha. Artikel ini bertujuan agar umat Buddha dalam menjalankan mata pencahariannya mengimplementasikan ekonomi Buddhis dalam rangka mewujudkan masyarakat Buddhis hitta sukhaya untuk mencapai kebahagian dan tujuan akhir umat Buddha, yaitu nibbana. Artikel ini menggunakan metode penelitian kualitatif melalui pendekatan deskriptif. Data yang diperoleh melalui studi pustaka/kajian literatur. Nilai-nilai Buddhisme memberikan pedoman bagaimana sebaiknya kaum perumah tangga memperoleh penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya tanpa mengabaikan prinsip moralitas, bagaimana sebagian kekayaan yang diperolehnya disimpan, sebagian digunakan untuk investasi, dan sebagian untuk cadangan yang digunakan pada saat mengalami masa sulit.