Memaknai Konsep Kesederhanaan Buddha Melalui Kitab Dhammapada Dalam Konteks FOMO Syndrome
Abstract
Fenomena sosial yang terjadi dalam budaya teknologi sekarang adalah FOMO (Fear Of Missing Out) yang mengarah pada pola kehidupan menjadi lebih cemas, dan terasing di tengah dunia yang saling terhubung dalam teknologi. Sindrom kecemasan dan ketakutan ini berdampak kepada pola hidup yang tidak teratur, dan berdampak pada tindakan konsumerisme dan hedonisme. Hal tersebut dilakukan demi menunjukkan, dan mempertahankan eksistensi dalam hal materil (uang, barang-barang mewah). Perasaan takut diasingkan atau dianggap tidak mengikuti perkembangan zaman, akan membentuk karakter individu yang rela menghabiskan banyak uang. Juga rela membeli barang-barang mewah, demi menunjukkan kemampuan diri. Dampak kontemporer yang dirasakan ini menjadi relevan, ketika diperhadapkan dengan teks dalam agama Buddha. Ajaran mengenai nilai-nilai kesederhanaan, melalui pengendalian diri dari hawa nafsu (tanha). Melalui pembacaan teks keugaharian dalam Buddha dengan konteks FOMO saat ini, maka akan memberi nilai pemaknaan yang kontekstual bagi kehidupan manusia di tengah perkembangan budaya.