Air adalah sumber daya penting yang penting bagi kelangsungan hidup manusia, melayani berbagai keperluan rumah tangga seperti konsumsi, mandi, dan pembersihan. PDAM Tirta Mountala Aceh Besar berperan penting sebagai penyedia air bersih bagi masyarakat. Namun, terdapat beberapa kondisi dimana kualitas air, yang ditandai dengan kekeruhan dan kandungan minyak, dapat membahayakan keamanan konsumsinya. Penelitian ini menggunakan metode Fuzzy Mamdani untuk menentukan status keamanan air yang disuplai. Penelitian ini melibatkan pengumpulan sampel air dari PDAM dan pelanggan rumah tangga. Pengukuran kualitas air dilakukan dengan menggunakan alat water tester (pH meter) dan TDS EC tester. Parameter yang diuji meliputi kekeruhan, warna, zat padat, suhu, dan pH. Dua putaran pengujian dilakukan untuk air PDAM dan air rumah tangga. Hasil pengujian untuk air PDAM menunjukkan nilai kekeruhan dan warna masing-masing sebesar 20 NTU dan 30 NTU. Konsentrasi zat padat, suhu, dan pH diukur masing-masing pada 114 mg/l, 35,42 ℃, dan 7,90. Sampel air rumah tangga menunjukkan nilai 140 mg/l, 35,06 ℃, dan 7,74 untuk parameter yang sesuai. Analisis logika Fuzzy Mamdani menghasilkan nilai keamanan sebesar 71,6 untuk air PDAM dan 63,3 untuk air rumah tangga, yang menunjukkan bahwa kedua sumber tersebut tergolong aman untuk dikonsumsi. Penerapan analisis logika Fuzzy Mamdani menggunakan parameter seperti kekeruhan, warna, zat padat, suhu, dan pH terbukti efektif dalam menentukan status keamanan air dari PDAM dan sumber rumah tangga. Hasilnya menegaskan bahwa air yang disuplai oleh PDAM Tirta Mountala Aceh Besar aman untuk dikonsumsi, sehingga menyediakan alat pengambilan keputusan yang cepat dan akurat dalam penilaian kualitas air.