The Strategy for Implementing Merdeka Curriculum-Based Early Reading for Kindergarteners
Abstract
Early reading is essential for children aged 5-6 years. In implementing the Merdeka curriculum, early reading skills are not the main domain in the learning process. However, the unique thing is that students in the Merdeka curriculum can understand and apply their age-appropriate early reading skills as applied in one of the early childhood institutions in Yogyakarta. This study aims to identify and describe the implementation of a Merdeka curriculum-based early reading ability strategy. This study uses a case study method with a qualitative approach. The subjects are kindergarten teachers and students. Data were collected by interview, observation, and documentation techniques which were analyzed using data reduction, display, and verification. The study results show that students' early reading skills have developed well and are under age stages. Children can recognize, classify, and understand letters in a word and read. It is supported by various strategies that emphasize the recognition of meaningful letters. Among them are word trains, identifying letters and words in storybooks on literacy topics, introducing words through adjustments to literacy topics, spelling names using songs, making name tags on objects, writing personal names and project names, and house letters. Abstrak Kemampuan membaca awal merupakan kemampuan yang penting dimiliki oleh anak usia 5-6 tahun. Pada penerapan kurikulum Merdeka, kemampuan membaca awal tidak menjadi domain utama dalam proses pembelajaran. Namun, uniknya peserta didik pada kurikulum Merdeka dapat memahami dan menerapkan kemampuan membaca awal sesuai usianya sebagaimana yang diterapkan di salah satu lembaga anak usia dini di Yogyakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menjabarkan implementasi strategi kemampuan membaca awal berbasis kurikulum merdeka. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Subjek adalah guru dan siswa taman kanak-kanak. Data dikumpulkan dengan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi yang dianalisis menggunakan reduksi data, display data, dan verifikasi data. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa kemampuan membaca awal peserta didik telah berkembang baik dan sesuai dengan tahapan usiannya. Anak dapat mengenali, mengelompokkkan, memahami huruf dalam sebuah kata, dan membaca sederhana. Hal tersebut didukung oleh berbagai strategi yang menekankan pada pengenalan huruf bermakna. Di antaranya kereta kata, mengidentifikasi huruf dan kata yang ada pada buku cerita topik literasi, mengenalkan kata melalui peneyesuaian dengan topik literasi, mengeja nama menggunakan lagu, membuat label nama pada benda, menulis nama diri dan nama proyek, dan rumah huruf.