ETHNO PARENTING SUKU JAWA: NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM TRADISI SEPASARAN, SELAPANAN DAN PITON-PITON DI SUKU JAWA PARIT KELADI KECAMATAN SUNGAI KAKAP KUBU RAYA

Abstract

Tulisan ini membahas tentang praktik dan nilai pendidikan Islam dalam Tradisi Sepasaran, Selapanan dan Piton-piton pada suku Jawa Parit Keladi Kecamatan Sungai Kakap Kubu Raya. Sepasaran, Selapanan dan Piton-piton adalah istilah yang digunakan masyarakat setempat untuk syukuran atas kelahiran anak dengan selamat dan sehat. Dalam bahasa Jawa setempat, Sepasaran memiliki arti pupak puser ( lepasnya pusar pada bayi yang baru lahir ), Selapanan adalah kegiatan menggunting rambut bayi pada saat umur 35 hari dengan dibacakan albarzanji. Kemudian Piton-piton yang memiliki arti turun tanah disaat umur anak genap berusia 7 bulan dan dimandikan dengan air bunga yang diberi uang logam. Riset mini ini menggunakan metode deskripstif dengan pendekatan kualitatif. Sumber data didapat dari warga setempat yang merupakan penduduk Jawa asli yang berimigrasi ke desa Parit Keladi. Tradisi ini didalamnya mengandung nilai pendidikan Islam seperti selalu bersyukur atas karunia anak yang diberikan Allah SWT, berbagi atau sedekah dengan materi yang baik, senantiasa memberikan kabar baik kepada tetangga dan orang terdekat dan selalu menjaga silaturrahmi atau ukhuwah kepada sesama