Psikologi Agama Dalam Pembentukan Jiwa Agama Remaja

Abstract

Manusia adalah makhluk homoreligius yang merupakan fitrah dari Tuhan Yang Maha Esa, untuk memahami dan menerima nilai-nilai kebenaran yang bersumber dari agama serta menjadikan agama sebagai acuan dan rujukan dari sikap dan perilakunya. Perkembangan hidup beragama seseorang sejalan dengan perkembangan jasmani dan rohaninya, terutama pada remaja yang dikenal sebagai masa usia rawan, penuh konflik dan mempunyai karakteristik khusus sehingga perlu pembinaan dan bimbingan, dalam rangka memperoleh kesadaran beragama yang kemudian akan menjadi kukuatan penggerak dan pegangan dalam proses pembentukan jiwa religius yang mapan. Maka dengan demikian secara psikologi agama mempunyai peran yang sangat besar dalam proses pembentukan jiwa agama remaja, agama mempunyaia daya preventif dalam mengatasi problema-problema dan konflik yang terjadi pada remaja dengan psikoterapi keagamaan. Dukungan, binaan dan bimbingan dari orang tua dan lingkungan baik lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat sangat berperan dalam pembentukan jiwa keberagamaan remaja, sehingga ia dapat melalui masa remajanya dengan wajar dan tidak sia-sia, untuk menuju kedewasaan yang mapan jiwa dan agamanya.