Corak Adabî-Ijtima’î Muhammad Abduh dalam Tafsir al-Manar
Abstract
Abstract Artikel ini bertujuan untuk mengkaji secara mendalam corak penafsiran Adaby Ijtima’i. Muhammad Abduh menilai sebagian kitab tafsir pada masa itu dan masa sebelumnya bersifat gersang dan kaku, karena penafsir banyak mengarahkan perhatian kepada teknis kebahasaan tanpa memperhatikan aspek sosial dan pada akhirnya menjauh dari tujuan diturunkannya al-Qur'an. Abduh memberikan terobosan atas problem ini dengan menghadirkan corak tafsir adaby ijtima’i, yaitu suatu corak penafsiran al-Quran yang penyajiannya menekankan pada keindahan bahasa (sastra), sedangkan uraian pembahasannya lebih diarahkan pada kritik sosial budaya dan perbaikan masyarakat berdasarkan pada hidayah al-Qur’an. Artikel ini merupakan hasil penelitian kepustakaan (library research) dengan menggunakan pendekatan deskriptif-analitis. Corak ijtima'î merupakan tafsir yang menekankan kajian mendalam terhadap kondisi sosial dan sosial budaya dengan menemukan “patologi” sosial di suatu masyarakat, mufassir mencoba menggali petunjuk atau pedoman dari Al-Qur’an untuk memperbaiki kondisi sosial masyarakat tersebut. Metode ini bertujuan untuk membebaskan akal pikiran dari belenggu-belenggu taqlid dan memperbaiki gaya bahasa Arab.