Moderasi Beragama Berbasis Komunitas
Abstract
Moderasi beragama dengan keberterimaan tanpa syarat adalah cita-cita semua manusia di dunia ini, karena itu jejak DNA yang paling dasar dalam diri manusia adalah kedamaian. Maka dari itu manusia harus membenci kekerasan atas nama apapun. Manusia harus saling menghargai, menerima, menghormati dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan. Terciptanya gerakan moderasi beragama tidak bisa lepas dari jalan panjang meilitasi sistem sosial yang telah mengerah ke kehancuran sistem sosial. Berita-berita yang disodorkan terlevisi dan di beranda-beranda media sosial tentang korupsi, kolusi dan nepotisme, pemerkosaan, pencurian, perampokan, penyalahgunaan obat-obatan terlarang, kekerasan sosial dan kekerasan di dalam rumah tangga, bullying serta konflik di masyarakat karena perbedaan inter dan antar umat beragama. Tulisan ini mengasumsikan bahwa semua problem-problem sosial yang melibatkan individu, kelompok dan organisasi dalam masyarakat bermula dari perjumpaan yang tidak normal. Karena setiap saat manusia tidak dapat menghindari suatu perjumpaan dan menggunakan berbahasa maka perbaikannya dimulai di ranah itu. Mempertimbangkan bahwa perbaikan sistem sosial untuk menciptakan moderasi agama tidak boleh elitis yang memakan biaya mahal maka pendekatannya haruslan dengan pendekatan populis bengkelnya terdapat pada komunitas perjumpaan yang diberi nama Komunitas Sekolah Perjumpaan.. Sekolah perjumpaan merupakan teknologi sederhana namun sangatlah prinsipil yaitu bagaimana mengoptimalisasi perjumpaan dan mengedepankan tindakan berbahasa.