Peningkatan Kemampuan Keaksaraan Awal Menggunakan Metode Bermain dengan Keranjang Literasi pada Anak Usia Dini di Kota Pekalongan

Abstract

Kemampuan  anak  kelompok B1 TK Negeri Pembina Kota Pekalongan dalam hal pengembangan kemampuan keaksaraan awal dalam mendukung gerakan literasi masih rendah. Tujuan dari penelitian ini adalah (1)Mengenalkan  keaksaraan awal pada  anak menggunakan metode bermain dengan keranjang literasi. (2) Mendeskripsikan hasil peningkatan kemampuan keaksaraan awal anak menggunakan metode bermain dengan keranjang literasi. (3) Mendeskripsikan perubahan sikap dan tingkah laku setelah mendapatkan pembelajaran keaksaraan awal  menggunakan metode bermain dengan keranjang literasi. Proses pembelajaran keaksaraan awal  menggunakan metode bermain dengan keranjang literasi pada Siklus I dan Siklus II mengalami peningkatan ke arah positif. Aspek intensifnya proses internalisasi melakukan kegiatan keaksaraan awal pada Siklus I sebanyak 8 anak  yang memperhatikan atau sebesar 53,33% . Sedangkan pada Siklus II terdapat 12 anak  yang memperhatikan atau sebesar 80% dan termasuk dalam kategori  baik.  Aspek Intensifnya anak belajar keaksaraan awal menggunakan metode bermain dengan keranjang literasi  pada Siklus I terdapat 10 anak didik yang memperhatikan atau sebesar 66% dan termasuk dalam kategori cukup. Sedangkan pada Sikus II terdapat 14 anak  yang memperhatikan atau sebesar 93,33% dan termasuk dalam kategori sangat baik. Aspek kondusifnya kondisi anak  saat belajar keaksaraan awal menggunakan metode bermain dengan keranjang literasi pada Siklus I terdapat 9 anak  yang memperhatikan atau sebesar 60% dan termasuk dalam kategori baik. Sedangkan pada Siklus II terdapat 12 anak  yang memperhatikan atau sebesar 80% dan termasuk dalam kategori baik.  Aspek terbangunnya suasana yang reflektif, sehingga anak  terus mengikuti proses pembelajaran maupun berlatih setelah proses pembelajaran pada Siklus I terdapat 11 anak  yang memperhatikan atau sebesar 73,33% data termasuk dalam kategori baik. Sedangkan pada Siklus II terdapat 14 anak  yang memperhatikan atau sebesar 93,33% data termasuk dalam kategori sangat baik.. Perilaku anak didik setelah mengikuti pembelajaran pada setiap aspek mengalami peningkatan ke arah yang positif.