KUTTAB: SEJARAH, TUJUAN DAN RELEVANSINYA DENGAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PESANTREN TAHFIDZ AL-QUR’AN DI INDONESIA

Abstract

Kuttab merupakan lembaga pendidikan non formal yang telah ada sejak sebelum agama Islam hadir di Jazirah Arab, tempat proses belajar mengajar dilaksanakan di rumah-rumah pengajar, waktu belajar dilaksanakan secara tentatif, kurikulum atau bahan materi ajar terfokus pada baca tulis (umum), dan usia peserta didik tidak dibatasi. Pada awal kehadiran Islam, lembaga Kuttab tetap eksis dengan sistem yang masih sama, hanya dari sisi muatan kurikulum ditambah dengan materi baca tulis al-Qur’an. Dan pada masa berikutnya menjadi berkembang dengan adanya materi tambahan lain berupa ilmu hitung, ilmu hadits, berkuda, berenang dan memanah serta ilmu sains. Adapun pesantren menurut sebagian referensi adalah lembaga pendidikan Islam pertama di Indonesia, yang digagas oleh Sunan Maulana Malik Ibrahim dengan mendirikan pondok pesantren Ampel di Surabaya, terkait dengan pondok pesantren tahfizul Qur’an, maka KH. M. Munawwir adalah penggagas pertama di Indonesia, setelah sebelumnya beliau menimba ilmu di Mekkah dan Madinah selama 21 Tahun. Dan melalui alumni pesantren beliau kemudian banyak bermunculan pesantren tahfizul Qur’an di Indonesia. Melalui tulisan ini penulis ingin mengetahui sejauh mana relevansi antara Kuttab sebagai lembaga pendidikan klasik dengan pertumbuhan dan perkembangan pesantren Tahfiz Qur’an di Indonesia. Untuk melihat relevansi dua hal tersebut, penulis menggunakan metode Library Research, yang bersifat kualitatif. Hasil yang diperoleh dari penulisan ini adalah kehadiran pesantren tahfidz Al-Qur’an di Indonesia memiliki relevansi dengan sistem pendidikan Kuttab yang berada di Makkah dan Madinah. Adapun pola transformasi sistem Kuttab sampai ke Indonesia adalah melalui proses thalabul ilmi para ‘alim ulama Indonesia kepada Masyaikh yang berada di Makkah dan Madinah. Meskipun pada masa berikutnya mengalami perkembangan baik dari sistem, metode, dan materi ajar atau kurikulumnya.