Pendidikan Kritis di Era Pandemi Covid-19 dan Media Sosial
Abstract
Artikel ini bertujuan untuk mencari relevansi antara pendidikan kritis dengan sistem pencegahan pandemi covid 19 dan perkembangan media sosial. Dari pembahasan yang telah penulis lakukan ditemukan bahwa pemanfaatan media sosial dalam proses pembelajaran, yakni pembelajaran dengan model jarak jauh atau tidak dalam satu ruangan sejalan dengan cara pencegahan covid 19, yakni dengan menjaga jarak dan menjauhi kerumunan. Oleh sebab itu, dalam konteks pandemi covid 19 saat ini, sangat dibutuhkan model pembelajaran dengan pengembangan teleconference kelas virtual, yakni pembelajaran yang tidak memerlukan pendidik dan peserta didik dalam satu ruangan. Dengan demikian sistem pembelajaran tidak harus melalui tatap muka. Namun, hal tersebut tidak sejalan dengan model pembelajaran dalam pendidikan kritis yang lebih menekankan kepada upaya-upaya jalinan interaksi dan komunikasi dua arah secara langsung. Sebab dalam pendidikan kritis hubungan pendidik dan peserta didik terjadi secara dialogis. Dalam hubungannya dengan media sosial seorang pendidik harus melakukan kontrol langsung yakni dengan ikut serta dalam keanggotaan salah satu media sosial. Pendidik dapat memberikan arahan yang baik dalam menyikapi segala sesuatu. Oleh sebab itu, pendidikan kritis diharapkan mampu membangun daya pikir kritis, sehingga dapat menyelesaikan tantangan-tantangan hidup masa depan yang akan dihadapi termasuk covid 19 saat ini.