Pembentukan Karakter Melalui Kurikulum: Analisa Praktik Pembelajaran di Sekolah Dasar Islam (SDI) Cikal Harapan BSD

Abstract

Tulisan ini inging menunjukan bahwa Kurikulum tidak hanya sebatas dokumen pelajaran dan kebijakan, tetapi kurikulum lebih penting untuk dipahami sebagai pengalaman. Karena, , kurikulum berdasarkan pengalaman dengan pembiasaan berdampak pada pembentukan karakter berbeda jika kurikulum dipahami hanya sebuah kebijakan. Tulisan ini mendukung pendapat John Dewey (2004:21) yang mengatakan bahwa tujuan dan proses dari kurikulum dan pendidikan adalah pembangunan manusia yang tidak terpisahkan dari sebuah proses, yaitu pengalaman.Iren Ozgur (2012:67) dalam bukunya mengatakan bahwa sisi pengalaman dalam pendidikan meliputi segala sesuatu yang dipelajari siswa melalui interaksi mereka dengan teman sebaya, guru dan lingkungan yang memiliki estetika, normatif yang kuat, dan mengelilingi mereka. Kurikulum sebagai pengalaman dalam artian ini diperkuat oleh Sara Dimerman (2009:57) yang mengatakan bahwa cara terbaik bagi seseorang untuk berkembang dan memahami karakter adalah dengan pengalaman. Tulisan ini menggunakan data utama dari SDI Cikal Harapan BSD sebagai lokasi penelitian.Teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara dengan kepala sekolah, guru, siswa dan orang tua siswa di SDI Cikal Harapan BSD. Sedangkan sumber sekunder yang digunakan penulis merujuk pada buku-buku, jurnal, majalah, dan berbagai dokumen-dokumen. Data primer dan sekunder tersebut dianalisis secara kritis dengan pendekatan deskriptif kualitatif.