MODERATISME PEMIKIRAN ABDURRAHMAN WAHID
Abstract
Abdurrahman Wahid memikirkan berbagai sudut pandang yang tidak berdimensi dan sudut pandang yang beraneka ragam sehingga sulit untuk dipahami. Masyarakat harus bisa mencermati pemikiran Gus Dur untuk dapat memahaminya. Di mata sebagian orang, teks seperti Gus Dur banyak mengandung konteks, atau harus dibaca sesuai konteks di balik teks tersebut. Namun bagaimanapun juga sebagai bagian dari pemikiran Gus Dur bisa dikategorikan sebagai pemikiran yang moderat. Dalam persoalan pluralisme, ia menekankan realitas kehidupan beragam keyakinan dan pola keyakinan bangsa Indonesia harus dihormati, sehingga ia mengambil jalan tengah antara pemikir fundamentalis dengan pemikir liberal. Bahwa dalam demokrasi, ia menerima demokrasi sebagai sebuah keniscayaan untuk memperjuangkan pluralisme yang telah digagasnya sambil sangat membela demokrasi Pancasila, karena ia mengambil jalan tengah antara penganut agama negara dan negara sekuler, sedangkan dalam hukum Islam, ia berpendapat bahwa Hukum Islam hendaknya dikembangkan sesuai dengan kehidupan sekitar, dan lebih menekankan pada substansi (esensi) agama dibandingkan makna tersurat dari ajarannya. Bahkan pandangan ini sebagai konservatif jalan tengah yang menutup pintu ijtihad dengan paham liberalisme yang terlalu bebas dalam ijtihad.