Persepsi Masyarakat Jamiyyah Persatuan Islam pada teks ayat Al-Qurán dalam Simbol Identitas Gerakan
Abstract
Dewasa ini terjadi perluasan kajian terhadap Al-Qurán yakni pada aspek penggunaan dan pengamalan Al-Qurán di masyarakat. Persatuan Islam sebagai organisasi masyarakat, menggunakan teks-teks ayat Al-Quran dalam unsur-unsur fundamental organisasinya. Penelitian ini membahas, pertama ayat apa saja yang digunakan menjadi simbol identitas organisasi, Kedua, bagaimana proses living Qurán terjadi pada ayat -ayat tersebut, Ketiga, bagaimana persepsi masyarakat terhadap ayat-ayat yang digunakan menjadi simbol identitas organisasi. Objek penelitian ini pada masyarakat/anggota Persatuan Islam, yaitu dengan sample penelitian di Pimpinan Pusat Persatuan Islam, Pimpinan wilayah Persatuan Islam Jawa Barat, aktivis juga ulama di Persatuan Islam secara umum. Penelitian ini menggunakan analisis living Qurán dengan jenis penelitian kualitatif, dan pendekatan teori kontruksi sosial (Petter L Berger, Thomas Luckman), dan pendekatan antropologis paradigma fungsional (Malinowski). Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa ayat yang digunakan menjadi simbol identitas organisasiPersis adalah Q.S Ali Imron ayat 103.Q.S Ali Imron ayat103 dihidupkan dengan ragam cara dan bentuk, diantaranya ayat ini mendorong jamiyyah Persis untuk memiliki semangat kembali kepada Al-Qurán dan As-sunah. Persepsi yang muncul di masyarakat jamiyyah Persis beragam, diantaranya Q.S Ali Imron 103 memunculkan tagline dalam gerak Persis yaitu satu rasa, satu usaha, dan satu suara. ayat ini menjadi spirit dalam membangun ukhuwah islamiyah berlandaskan Al-Qurán dan Sunah, sehingga spirit kembali kepada Al-Qurán dan sunah adalah spirit Persatuan Islam.