Teacher’s Resiliency: Menumbuhkan Ketahanan Dalam Menjaga Kualitas Pembelajaran Guru PAUD Di Bandung

Abstract

Ketahanan merupakan salah satu kualitas yang penting untuk ditumbuhkan pada profesi guru. Ketahanan guru terbentuk dengan melalui situasi yang sulit seperti gangguan belajar pada siswa, pertentangan antara tugas, kehendak, dan kemampuan guru, dan kebijakan sekolah atau eksternal. Namun, tidak semua guru dapat membentuk ketahanan pada saat mengalami situasi yang sulit. Maka dari itu, dibutuhkan kesadaran dan usaha untuk dapat menjaga dan menumbuhkan ketahanan guru melalui beberapa hal seperti interaksi sosial, re-appraisal, dan rekognisi. Hal-hal ini sebaiknya dijadikan sebagai materi utama pada proses pendidikan guru dan perkembangan profesional guru-guru PAUD di Indonesia. Responden dalam penelitian ini adalah guru-guru PAUD sebanyak 8 orang yang telah bekerja bertahun-tahun namun masih dalam proses menempuh pendidikan mendapat gelar sarjana. Hasil penelitian menunjukan mereka memiliki konstruksi sikap humanisme, dimana humanisme melibatkan penghormatan terhadap martabat manusia, kesadaran akan kebutuhan emosional dan psikologis anak serta kebutuhan mereka sendiri, pendekatan pedagogis yang responsif, keterlibatan orang tua dan masyarakat, dan pengembangan rasa optimisme dan kepercayaan diri. Mereka juga mengimplementasikan coping stress yang baik, dengan mengidentifikasi sumber-sumber stres yang dialami oleh guru PAUD, mengambil langkah-langkah yang sesuai untuk mengatasinya, membangun dukungan sosial yang kuat, mengembangkan strategi relaksasi, serta menciptakan lingkungan pembelajaran yang positif.