Induksi kalus daun binahong merah (Basella rubra L.) dengan pe,berian 2,4-D dan kinetin

Abstract

Tanaman binahong merah (Basella rubra L.) merupakan salah satu tanaman yang mengandung senyawa metabolit sekunder berkhasiat obat. Kultur kalus adalah salah satu solusi dalam menghasilkan senyawa metabolit sekunder dengan jumlah yang besar.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian 2,4-D dan kinetin dalam menginduksi kalus daun binahong merah. Penelitian dilakukan di Laboratorium Bioteknologi Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Riau pada bulan November 2019 sampai Maret 2020. Percobaan menggunakan rancangan acak kelompok yang terdiri dari dua faktor yaitu 2,4-D dengan empat taraf konsentrasi yaitu 0 ppm, 0,5 ppm, 1 ppm dan 2 ppm dan kinetin dengan empat taraf konsentrasi yaitu 0 ppm, 0,5 ppm, 1 ppm dan 2 ppm dengan tiga ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi perlakuan tanpa 2,4-D dan 0,5 ppm kinetin memberikan respon terbaik pada saat muncul kalus 11,67 HST dan perlakuan 1 ppm 2,4-D dan 2 ppm kinetin memberikan respon terbaik pada persentase keberhasilan induksi kalus 62,50 %.    Red binahong (Basella rubra L.) is a plant that contains medicinal secondary metabolites.  Callus culture is one solution in producing secondary metabolites in large quantities. This research aimed to determine the effect of 2,4-D and kinetin in inducing callus on red binahong leaves. The research was conducted at the Laboratory of Plant Biotechnology, Faculty of Agriculture, the University of Riau from November 2019 to March 2020. The experiment used a randomized block design with two factors, namely four levels of 2,4-D 0, 0.5, 1, and 2 ppm and four levels of kinetin namely 0, 0.5, 1, and 2 ppm with three replications. The results showed that a combination of 0 ppm 2,4-D and 0.5 ppm kinetin and 1 ppm 2,4-D and 2 ppm had the fastest callus formation 11.67 DAP and a combination of 1 ppm 2,4-D and 2 ppm kinetin produced weigher callus 6.4 mg and had a percentage of callus formation 62.50%.