Penampilan padi gogo pada sistem tanam padi-rumput dengan aplikasi asap cair tempurung kelapa pada kondisi kekeringan

Abstract

Peningkatan produksi padi lahan kering dapat dilakukan dengan sistem tumpang sari dan pemanfaatan asap cair tempurung  kelapa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tumpangsari padi gogo-rumput dengan aplikasi asap cair tempurung kelapa terhadap karakter pertumbuhan, fisiologis, dan hasil padi gogo serta tingkat serangan hama dan patogen pada kondisi kekeringan. Penelitian menggunakan rancangan petak petak terbagi dengan tiga ulangan. Petak utama terdiri atas varietas padi gogo; Situ Bagendit, Inpago Unsoed 1 dan Situ Patenggang. Anak petak merupakan konsentrasi asap cair tempurung kelapa yaitu tanpa aplikasi, konsentrasi 1:100 dan konsentrasi 1:200. Anak-anak petak terdiri atas tanpa rumput, rumput gajah, sereh dan rumput gajah+sereh. Variabel yang diamati meliputi tinggi tanaman, jumlah dan luas daun, jumlah anakan, kandungan prolin, kadar klorofil a dan b, jumlah gabah isi, bobot gabah petak efektif, bobot gabah ha-1, indeks panen, serta intensitas serangan hama dan patogen. Hasil menunjukkan bahwa padi gogo yang ditanam pada kondisi kekeringan dengan penanaman rumput dan aplikasi asap cair tempurung kelapa belum mampu menghasilkan produksi yang optimal. Tumpangsari padi gogo-sereh lebih memberikan dampak terhadap karakter pertumbuhan dan hasil padi gogo dibandingkan dengan aplikasi asap cair tempurung kelapa. Secara umum, hasil padi gogo < 1 t ha-1, namun varietas Situ Patenggang menunjukan hasil lebih baik dibandingkan varietas lainnya. Intensitas serangan walang sangit lebih rendah pada sistem tumpangsari padi gogo varietas Situ Patenggang-sereh.  ABSTRACT Rice production in the upland can be increased by multiple cropping system and coconut shell wood vinegar application. The objectives of this study was to know the effects of intercropped rice–grass with application of coconut shell wood vinegar on characters of growth, physiological, and yield of upland rice as well as intensity of pest and disease under drought condition. Split split plot design with main plot of upland rice varieties i.e. Situ Bagendit, Inpago Unsoed 1 and Situ Patenggang, sub plot consist of coconut shell wood vinegar concentration i.e. 0, 1:100 and 1:200, sub sub-plot of rice–grass intercropped i.e. no grass, Pennisetum purpureum, lemongrass and Pennisetum purpureum+lemongrass were tested with three replications. Observed variables were plant height, leaf number, leaf area, number of tillers, contents of proline, chlorophyll a and b, weight of grain in effective plot, weight of grain ha-1, harvest index and intensity of pest and disease. The results showed that rice-grass intercropped and application of coconut shell wood vinegar in drought condition has not been able to produce the optimal production. Under drought condition, intercropped rice-grass had significantly impact on the character of growth and yield of the upland rice. Generally, all upland rice varieties gained low yield (<1 t ha-1), but Situ Patenggang variety showed higher yield than other varieties and low intensity of brownhopper attack as well as in rice-lemongrass intercropped.