Seleksi kacang tanah (Arachis hypogaea L.) lokal Bangka toleran cekaman salinitas
Abstract
Seleksi cekaman salinitas kacang tanah dilakukan untuk mendapatkan tetua yang toleran terhadap salinitas dan memperbaiki sifat kacang tanah dalam kegiatan pemuliaan tanaman. Informasi genotip unggul kacang tanah toleran terhadap salinitas sangat diperlukan sebagai dasar pemilihan genotip tetua yang adaptif pada lahan salin. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh kacang tanah yang memiliki sifat toleran cekaman salinitas dan menentukan konsentrasi air laut yang dapat ditoleransi oleh tanaman. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan dan Penelitian, Jurusan Agroteknologi, Fakultas Pertanian Perikanan dan Biologi, Universitas Bangka Belitung, pada bulan Februari–April 2018. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola split plot dengan 2 ulangan. Petak utama adalah tingkat salinitas yaitu non-salin (kontrol), salinitas rendah, dan salinitas sedang. Anak petak adalah 5 genotip kacang tanah yaitu aksesi lokal (Belimbing dan Arung dalam) dan varietas nasional (Tuban, Kancil, dan Hypoma). Hasil penelitian menunjukkan bahwa varietas Hypoma memiliki karakter jumlah daun dan diameter batang yang paling baik, namun tidak toleran terhadap cekaman salinitas sedang. Aksesi Belimbing merupakan genotip toleran salinitas rendah berdasarkan nilai indeks toleransi cekaman salinitas. Selection of groundnut tolerant to salinity stress is carried out to obtain parent genotypes tolerant to salinity and improve the characteristics of groundnut in plant breeding program. The information of superior groundnut genotypes tolerant to salinity is necessary as the basic of genotypes selection adaptive in the saline area. The research aimed to obtain the groundnut tolerant to salinity stress and determine the concentration of seawater that can be tolerated by groundnut. This research was conducted at The Experiment and Research Field, Faculty of Agriculture Fisheries and Biology, University of Bangka Belitung, from February to April 2018. The research used Complete Randomized Design (CRD) split plot with two replications. Main plot was concentrations of seawater; non-saline (control), low salinity, and moderate salinity. The subplot was groundnut genotypes of local accessions (Belimbing and Arung Dalam) and national varieties (Tuban, Kancil, and Hypoma). The results of this research indicated that Hypoma has the best result for plant height and diameter of stem, but intolerant to moderate salinity stress. Belimbing was the genotype with low salinity tolerance based on score index of tolerant salinity stress.