Sikap Optimisme Dalam Perspektif Buya Hamka (Kajian Kitab Tafsir Al-Azhar)

Abstract

Harapan meraih kesuksesan dunia dan akhirat adalah dambaan setiap orang. Banyak orang ingin meraih kesuksesan dalam waktu singkat padahal sebenarnya tidak ada kesuksesan yang diraih secara instan tanpa perjuangan. Tidak sedikit manusia yang mengalami kelumpuhan total saat dilanda kegagalan, karena kemampuan mengendalikan perilaku bergantung pada kemantapan dan kemampuan manusia untuk melihat dan mengambil keputusan dengan jelas. Optimisme adalah salah satu roda penggerak kehidupan. Optimisme memiliki pengaruh besar pada kehidupan manusia. Jadi Al-Qur'an berperan sebagai hudan linnãs (petunjuk hidup manusia). Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kepustakaan. Menggunakan jenis penelitian kualitatif. Penelitian ini didasarkan pada model penelitian tematik karakter, yaitu model penelitian yang difokuskan pada interpretasi seseorang terhadap suatu masalah. Terutama dalam pemikiran Buya Hamka, untuk menggali konsep optimis dalam al-Qur'an sebagai pedoman hidup manusia agar jauh dari keputusasaan, dan mengkontekstualisasikannya pada kehidupan era modern. Dalam Al-Qur'an optimisme tidak disebutkan secara eksplisit, namun dalam Al-Qur'an terdapat ayat-ayat yang mewakili makna optimisme yaitu Asy-Syuara' [19]:62, Al-Isra' [17]:57, Yusuf [ 12]:87, Az-Zumar [39]:53, An-Nahl [16]:127, Al-Anbiya' [21]: 90, Ali Imran [3]:139. Ayat-ayat ini mengandung banyak iman. Tafsir Buya Hamka terhadap ayat optimisme adalah bahwa Allah melarang hambanya untuk berputus asa dari luasnya rahmat-Nya, dan kebiasaan putus asa hanya dimiliki oleh orang-orang kafir, Allah melarang untuk menjadi lemah, dan sedih dalam menghadapi cobaan, yakin bahwa Allah akan membantu hamba-Nya dan menunjukkan jalan keselamatan, Allah memerintahkan kesabaran karena kesabaran bukanlah kelemahan melainkan kekuatan dalam pengendalian diri, selalu berharap kepada Allah atas rahmat dan ampunan-Nya, dan merasa takut (khauf) kepada-Nya, sehingga dengan itu dapat menambah kedekatan (taqarrub) kepada Allah. Optimisme merupakan kunci dalam meraih kesuksesan yang disebabkan oleh beberapa hal, yaitu memiliki sifat qana'ah dalam menyikapi karunia Allah yang diberikan, memiliki sikap keberanian, dan mental yang kuat dalam meraih kesuksesan, berjuang dengan sungguh-sungguh, husnuẒan terhadap segala sesuatu yang menjadi takdir Allah, bertawakal setelah berusaha dengan maksimal, dan konsisten atau istiqamah, sehingga tetap teguh dan tidak goyah terhadap apa yang diyakini. Optimisme dibangun atas dasar keyakinan kepada Tuhan untuk mencapai kesuksesan