Analisis Kontekstual Terhadap Ahl al Kitab

Abstract

Yahudi dan Nasrani disebut sebagai Ahl kitab adalah karena Allah telah menggutus Nabi-nabi ditengah-tengah mereka dan membawa kitab masing-masing. Kitab Taurah kapada nabi Musa As yang kemudian isinya dirubah. Umat tersebut disebut yahudi  dan kitab Injil kepada nabi Isa As. Yang kemudian pengikutnya disebut sebagai nasrani. Mereka disebut ahl kitab karena pada dasarnya kitab yang diturunkan adalah murni dari Allah. berbeda dengan agama yang dibuat berdasarkan kepercayaan yang dikolaborasi oleh budaya, adat istiadat tatakrama dan filosofi sebuah masyarakat. Dalam hal ini penulis berpedoman pada kitab Mu’jam Mufahras li Alfādẓ Al-Qur’ān Al-Karīm dan Mu’jam Al-Mauḍūi li Ᾱyat Al-Qur’ᾱn Al-Karῑm. Dari kitab Mu’jam Mufahras li Alfādẓ Al-Qur’ān Al karim. Penelitian ini merupakan penelitian perpustakaan (library research) yaitu penelitian yang dilakukan dengan mempelajari literatur seperti kitab kuning atau buku-buku serta karya-karya ilmiah yang menuju pada keterangan yang dibahas sebagai sumber data. Adapun teknis analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis. Metode deskriptif adalah metode yang mana memaparkan data dan memberikan penjelasan secara mendalam mengenai sebuah data. Metode ini untuk menyelidiki dengan menuturkan data, kemudahan menjelaskan data tersebut. Hasil dari penelitian imi ditemukan bahwa Al quran, didalamnya menyebutkan sekitar 30 ayat yang berada dalam 9  surat mengenai lafaẓ yang berhubungan dengan Ahl al Kitab. Sebagian golongan ahl al kitab akan masuk surga karena di dalam hati mereka ada keimaman kepada Tuhan yang Esa. Pada surat al Mᾱidah ayat 66 dan 68 juga berisi tentang pujian kepada ahl al kitab.  Dalam surat al Bayyinah ayat 6 juga menjelaskan tentang orang musyrik dan orang kafir dari golongan ahl kitab akan masuk surga karena mereka menemukan bukti kebenaran tuhan sehingga hati mereka condong pada agama Islam