ANALISIS KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS MELALUI BLENDED LEARNING BERBASIS BUDAYA DITINJAU DARI PROSES JAWABAN PESERTA DIDIK

Abstract

Pandemi Covid 19 merupakan bencana internasional yang membawa dampak pada bidang pendidikan yaitu sistem tatap muka di kelas menjadi sistem online yang akan mempengaruhi kemampuan komunikasi matematis peserta didik. Tujuan penelitian adalah untuk merepresentasikan sejauhmana kemampuan komunikasi matematis peserta didik yang terbentuk dengan menggunakan blended learning. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Subjek penelitian merupakan peserta didik dari MTS Negeri Deli Serdang kelas VIII (3) berjumlah 28 orang. Analisis kualitatif dilihat dari aspek kemampuan komunikasi matematis, aspek kesalahan/kekeliruan serta aspek jawaban kosong berdasarkan lembar jawaban peserta didik. Peneliti menggunakan lembar evaluasi kemampuan komunikasi matematis dan wawancara langsung sebagai instrumen penelitian. Temuan penelitian ini dengan analisis kualitatif menunjukkan bahwa proses belajar dengan menerapkan blended learning berbasis budaya dapat meningkatkan kemampuan komunikasi matematis peserta didik. Pada proses belajar yang diterapkan, peserta didik diberikan permasalahan matematika yang dikaitkan dengan budaya. Peninjauan dari aspek kemampuan komunikasi matematis dan indikator kesalahan menurut Newman ketika peserta didik diberikan soal matematika berbasis budaya pada materi bangun datar yaitu: (1) aspek drawing pada indikator kesalahaan keterampilan proses adalah 8.00 maka termasuk pada tingkat tidak melakukan kesalahan tinggi, (2) aspek mathematical expression pada indikator kesalahan transformasi dan kesalahpahaman adalah 8.22 maka termasuk kepada tingkat tidak melakukan kesalahan tinggi, dan (3) aspek written text pada indikator  kesalahan penulisan jawaban adalah 7.77 maka termasuk kepada tingkat tidak melakukan kesalahan tinggi.  AbstractThe Covid 19 pandemic is an international disaster that has had an impact on the education sector, namely the transformation from the face-to-face system in class to an online system that has affected students' mathematical communication skills. The research aims to represent the extent to which students' mathematical communication abilities are formed using blended learning. This research was carried out by following the descriptive qualitative method. The research subject includes 28 eighth-grade students from a Public Islamic junior high school in Deli Serdang. Qualitative analysis is seen from the aspect of mathematical communication skills, aspects of errors/mistakes, and aspects of blank answers based on student answer sheets. Researchers used an evaluation sheet of mathematical communication skills and direct interviews as research instruments. The findings were analyzed by using qualitative analysis, and it was found that applying culture-based blended learning could improve students' mathematical communication abilities. In this learning process, students were given mathematical problems associated with culture. The review of the aspects of mathematical communication skills and error indicators was based on Newman, and students were given culture-based math questions on plane figure lesson, namely: (1) the drawing aspect on the error indicator of process skills (8.00) which is at the level of not making high mistakes, (2) aspects mathematical expression on the indicator of transformation errors and misunderstandings (8.22) which is the high level of not making mistakes, and (3) the written text aspect of the answer writing error indicator (7.77) which is the high level of not making mistakes.