Membangun Gender Partnership di Era 5.0 Perspektif QS. Al-Hujurat ayat 13 dan QS. Al-An’am ayat 165

Abstract

Pengenalan gender dan tugas masing-masing penting dimulai sejak dini. Agama Islam tidak membedakan peran perempuan dengan laki-laki. Kesinambungan hubungan laki-laki dan perempuan harus tetap terjaga dalam koridor syariat Islam tanpa adanya intimidasi gender. Artikel ini bertujuan untuk membangun gender partnership atau kemitraan gender dalam Era 5.0 dengan hubungannya berdasarkan al-Qur’an surah Al-Hujurat ayat 13 dan surah Al-An’am ayat 165. Sehingga pemahaman tentang kemitraan gender mampu menjadi salah satu cara mengatasi kesenjangan gender, meningkatkan kesejahteraan dan kualitas Sumber Daya Manusia.  Penelitian yang digunakan dalam artikel ini adalah penelitian kualitatif dengan bentuk studi pustaka berdasarkan sumber data dari buku, artikel, dan karya yang membahas Gender partnership. Adapun metode pengumpulan data dilaksanakan melalui kajian literatur kepustakaan dari sumber data yang diperoleh. Sumber data primernya adalah al-Qur’an Surat Al-Hujurat dan Al-An’am. Dari hasil studi dapat ditarik hasil bahwa dalam upaya membangun gender partnership pada era 5.0 sesuai perspektif al-Qur’an surah Al-Hujurat ayat 13 dan surah Al-An’am ayat 165 sangat penting dilakukan mengingat kemajuan zaman akan memiliki dampak permasalahan yang baru pula. Upaya membangun gender partnership yaitu dengan memahami dan menyadari antara laki-laki dan perempuan memilki karakteristik yang berbeda, menaruh perhatian pada pembagian kerja gender, kolaborasi dan koordinasi yang baik, saling menghormati dan tidak membeda-bedakan, serta menawarkan perbedaan pada kebutuhan strategis masing-masing.