PENGARUH PENERAPAN METODE SOROGAN DAN WETONAN TERHADAP KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS SANTRI DI PONDOK PESANTREN DARUL ULUM KARANGPAWITAN

Abstract

Abstrak Berfikir kritis merupakan perwujudan dari perilaku belajar khususnya perilaku yang berkaitan dengan pemecahan masalah. Dalam hal berfikir kritis, peserta didik dituntut untuk menggunakan kemampuan kognitif yang dapat menguji keefektifan berfikir dalam menyelesaikan masalah dan mengatasi kesalahan atau kekurangan. Sebagaimana yang telah kita ketahui bahwa metode sorogan dan wetonan merupakan metode tradisional yang masih bertahan ditengah-tengah munculnya berbagai metode pembelajaran yang variatif pada era modern seperti sekarang ini. Sehingga metode pembelajaran sorogan dan wetoanan dapat membuat santri berfikir kritis. Tujuan penelitian ini adalah terdeskripsinya pengaruh penerapan metode sorogan dan wetonan terhadap kemampuan berfikir kritis santri. Dengan demikian, dapat mengetahui hubungan antara penerapan metode sorogan dan wetonan (Variabel X), dengan berfikir kritis (Variabel Y). Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif, dengan mengumpulkan data atau informasi tentang fenomena yang diteiliti. Teknik pengumpulan data dengan cara observasi, wawancara dan penyebaran angket yang disebarkan kepada 23 responden. Sedangkan pengolahan data dilakukan melalui analisis data statistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode sorogan dan wetotan memiliki rata-rata sebesar 40,9 yang berada pada daerah interval 39 ke atas termasuk dalam kriteria sangat tinggi. Sedangkan kemampuan berfikir kritis santri memiliki rata-rata sebesar 41,7 yang  berada pada daerah interval 39 ke atas dengan kriteria sangat tinggi. berdasarkan uji statistik terdapat pengaruh yang cukup antara penerapan metode sorogan dan wetonan terhadap kemampuan berfikir kritis santri sebesar 59% selebihnya ditentukan oleh faktor lain sebesar 41%. Kata Kunci: Meode Sorogan dan Wetonan, Berfikir Kritis, Kemampuan Kognitif, Metode Deskriptif.