KONSEP PENDIDIKAN HUMANISME PAULO FREIRE DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM

Abstract

Di era Disrupsi 5.0 yang menyediakan berbagai kemudahan sehingga membuat kita dihadapkan dalam suatu permasalahan berkaitan dengan nilai positif dan negatif yang berkembang di tengah komunal masyarakat. Dampak positif di era disrupsi ini adalah terjadinya perubahan tata nilai dan sikap, berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi serta tingkat kehidupan yang lebih baik. Adapun bentuk lain dari dampak negatifnya adalah penurunan kualitas moral bangsa, dapat kita lihat banyaknya bermunculan kasus-kasus yang tidak sesuai dengan nilai-nilai norma yang hidup dalam masyarakat.Paulo Freire sebagai tokoh filsafat pendidikan yang mengusung konsep pendidikan alternatif-kritis yang dinilai sukses dalam menangani permasalahan pendidikan formal. Di sisi lain, konsep pendidikan Islam, sistem pendidikan secara normatif syarat dengan nilai-nilai transendental ilahiah dan insaniyah. Semua ini dapat diwadahi dalam bingkai besar yang disebut humanisme teosentris atau humanisme religius yaitu suatu upaya untuk menyatukan nilai-nilai agama dan ketuhanan. Sebuah konsep atau teori pendidikan tidak memiliki dampak sosial yang signifikan tanpa diorientasikan pada aksi (action). Untuk menekankan perlunya aksi, nilai-nilai yang humanis teosentris itu diangkat sebagai paradigma ideologi pendidikan lslam.Tujuan penelitian ini adalah terdeskripsikannya konsep pendidikan humanisme Paulo Freire dalam perspektif pendidikan islam. Metode penelitian dalam penelitian ini menggunakan riset kepustakaan (Library research) atau Riset pustaka yang memanfaatkan sumber kepustakaan penelusuran dan pemanfaatan sumber perpustakaan untuk memperoleh data yang dibutuhkan dalam penelitian dengan rangkaian yang berkaitan dengan kegiatan dalam metode data pustaka, membaca dan mencatat serta mengolah bahan penelitian yang dibutuhkan.Hasil penelitian ini menunjukkan adanya persamaan dan perbedaan antara konsep pendidikan humanisme Paulo Freire dan Pendidikan Islam. Adapun persamaannya adalah sama-sama berorientasi pada pengembangan potensi peserta didik sesuai dengan minat dan bakatnya. Sedangkan perbedaannya adalah Pendidikan Humanisme Paulo Freire hanya menekankan pada psikologis peserta didik. Sementara, Pendidikan Islam menekankan adanya keseimbangan antara ranah afektif dan kognitif peserta didik. Kata Kunci: Pendidikan Humanisme Paulo Freire, Pendidikan Islam