IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER (CHARACTER EDUCATION) MELALUI KONSEP TEORI THOMAS LICKONA DI PAUD SEKARWANGI WANASABA

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui 1) implementasi pendidikan karakter pada anak usia dini, 2) dampak dari pendidikan karakter pada anak usia dini, 3) kendala yang dihadapi guru dalam proses mengimplementasikan pendidikan karakter pada anak usia dini. Metode penelitian yang digunakan yakni penelitian kualitatif deskriptif, dimana penelitian ini mendeskripsikan data yang diperoleh dari hasil wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan berpedoman pada Miles dan Hubermen yang terdiri dari; reduksi data, penyajian data dan verifikasi data. Adapun hasil penelitian ini antara lain: 1) implementasi konsep Thomas Lickona yakni moral knowing merupakan proses pembentukan karakter dengan cara memberikan pengetahuan dan pemahaman yang baik kepada anak melalui pengintegrasian pengetahuan ke dalam proses belajar mengajar, seperti penanaman sikap dan perilaku melalui metode becerita pada setiap kegiatan awal. Sedangkan untuk menumbuhkan aspek moral feeling dapat dilakukan dengan cara membangkitkan kesadaran anak akan pentingnya menjaga komitmen terhadap nilai karakter melalui reward dan punishment, metode pembiasaan, metode karyawisata dengan mengunjungi beberapa tempat di luar sekolah pada setiap puncak tema. Sementara konsep moral action adalah bagaimana membuat pengetahuan moral dapat diwujudkan menjadi tindakan nyata. Dalam hal ini sebanyak 80,76% atau 42 anak dari 52 anak memiliki nilai karakter yang Berkembang Sangat Baik (BSB). 2) Anak sudah mampu membedakan mana yang baik dan tidak baik, menjaga disiplin dalam berbagai kegiatan terprogram, terbiasa melakukan kegiatan rutin, terbiasa menjaga kebersihan diri dan lingkungan. 3) Kendala yang dihadapi guru dalam mengimplementasikan pendidikan yakni aktivitas-aktivitas positif yang biasa dilakukan anak di sekolah terkadang tidak sama dengan apa yang dilakukan di rumah. Solusi yang dilakukan guru ialah memperkuat program parenting dengan melakukan pembentukan koordinator masing-masing kegiatan, dan mengevaluasi program.