Pemikiran Syuhudi Ismail tentang Paradigma Hadis Tekstual dan Kontekstual: Sebuah Tinjauan Umum
Abstract
Pemaknaan hadis terus menggeleding dan menjadi isu sentral. Tujuan reinterpretasi makna hadis adalah guna menghidupkan kembali pesan-pesan Rasulullah s.a.w. dan mengimplementasikan hadis sesuai dengan makna semestinya. Syuhudi Ismail berusaha menggambarkan bahwa tafsir hadis bisa dilakukan secara tekstual dan kontekstual. Tekstual mengindikasikan terapan makna hadis berlaku secara universal. Sementara terapan makna kontekstual mengindikasikan makna secara lokal dan temporal. Kajian demikian harus memahami bagaimana peran dan fungsi Rasulullah s.a.w. dalam memberikan hadis. Perbedaan latar belakang posisi dan fungsi Rasulullah s.a.w. dalam memberikan hadis dapat mempengaruhi aktualitas dan generalisasi hadis. Nilai historisitas hadis menjadi kunci bagaimana semestinya arah makna hadis perlu dibawa. Buku Syuhudi Ismail menyuguhkan berbagai macam ciri apakah hadis itu perlu ditafsiri secara tekstual atau kontekstual. Beliau memaparkannya langsung dengan memberikan contoh-contoh terkait yang relevan dan kualitas sanad hadisnya telah teruji. Secara umum buku beliau menghadirkan sesuatu yang baru bagi pengkaji hadis agar memahami makna yang terkandung dengan memperhatikan berbagai macam aspek agar dapat menuju makna hadis berikut terapannya sesuai apa yang diharapkan oleh Rasulullah s.a.w.