Membela Sistem Nasional; Analisis Wacana Moderasi Islam (Tafsir Al-Qur'an Tematik) Kementerian Agama Republik Indonesia
Abstract
Tulisan ini membahas tentang pengaruh ruang sosial terhadap produksi tafsir “Moderasi Islam (Tafsir Al-Qur’an Tematik)” terbitan Kementerian Agama Republik Indonesia. Penelitian ini didasarkan pada pendapat Islah Gusmian yang menyatakan bahwa tafsir tanpa disadari akan merepresentasikan idelogi dan kepentingan yang ada. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-analitis dengan teori analisis wacana kritis Teun A. Van Dijk. Dalam penelitian ini, ditemukan bahwa tafsir moderasi Islam lahir dalam konteks kebangkitan kelompok-kelompok radikal yang berupaya melakukan formalisasi Islam dengan cara yang ekstrim. Pemerintah yang terganggu dengan kondisi tersebut berusaha untuk melawan gerakan tersebut melalui berbagai kebijakan termasuk penerbitan tafsir. Melalui tafsir Moderasi Islam ini, selain ditujukan untuk memberikan rujukan yang ‘benar’ untuk umat Islam, terdapat pula sisi-sisi pembelaan terhadap pemerintah, khususnya pada aspek yang sering dipermasalahkan oleh kelompok-kelompok radikal, diantaranya adalah sistem demokrasi, dasar hukum dan ideologi negara, dan juga bentuk negara. Tersisipnya aspek pembelaan tersebut menunjukkan produksi tafsir tidak dapat dilepaskan bias penulis dan dari konteks yang mengitarinya. Dalam hal ini, tafsir moderasi Islam yang diterbitkan pemerintah tak hanya merespon konteks yang ada, tetapi juga menyisipkan hal-hal yang sejalan dengan kepentingan mereka.