Eksistensi PKL Perempuan dalam Meningkatkan Pendapatan Ekonomi Keluarga Miskin
Abstract
Keterlibatan perempuan pada sektor publik menunjukkan angka yang terus meningkat, setidaknya 38% dari 120 juta pekerja adalah perempuan. Adanya perempuan dengan pendidikan dan keterampilan rendah bekerja disektor informal, sebagai wujud memenuhi kebutuhan keluarga. Badan Pusat Statistik (BPS) dalam mengukur kemiskinan menggunakan konsep kemampuan memenuhi kebutuhan dasar (basic needs approch) dengan menghitung garis kemiskinan makanan (GKM) dan garis kemiskinan non makanan (GKNM), Kajian ini ingin melihat bagaimana eksistensi keberadaan pekerja kaki lima perempuan dalam meningkatkan pendapatan keluarga dengan menggunakan standar kemiskinan yang ditetapkan oleh BPS sebagai acuan. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif-kuantitaf. Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer berupa quisioner dan studi kepustakaan. Quisioner dibagikan kepada pedagang perempuan dengan menggunakan quato sampling. Analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif dengan menggunakan alat analisis regresi sederhana. PKL perempuan memiliki peran yang sangat signifikan. Aktivitasnya berpengaruh terhadap pendapatan dalam menunjang ekonomi keluarga miskin. Ibu-ibu yang berjualan sebagai PKL, sangat membantu ekonomi keluarganya dalam kehidupan sehari-hari, Ibu-ibu ini sebagian bukan hanya menunjang ekonomi keluarga, melainkan menjadi tulang punggung dalam keluarganya karena ditinggal suami, suami tidak bekerja, dan pendapatan suami yang kurang mencukupi ekonomi keluarga.