ANALISIS PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KEMISKINAN DI INDONESIA

Abstract

Pertumbuhan ekonomi dan kemiskinan merupakan indikator penting untuk melihat keberhasilan perkembangan suatu negara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis dua arah pengaruh antara pertumbuhan ekonomi dan kemiskinan di Indonesia: (1) Pengaruh pengangguran, kemiskinan, investasi dan pertumbuhan ekonomi. (2) Pengaruh investasi, harapan hidup, melek huruf, dan lama pendidikan, dan ekonomi pertumbuhan dalam kemiskinan. Studi ini menggunakan data panel atau pooled time-series crossection menggunakan data time series dari tahun 2005-2009, dan persilangan yang ada adalah 33 provinsi di Indonesia.  Metode yang digunakan adalah deskriptif dan ekonometri analisis menggunakan model persamaan simultan (persamaan simultan model) dengan metode kuadrat terkecil dua tahap (Two-Stage Least Square 2SLS) menggunakan Indirect Least Square (ILS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat interaksi dua arah antara ekonomi pertumbuhan dan kemiskinan. Efek signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi dalam pengentasan kemiskinan, apalagi di pedesaan banyak kantong kemiskinan.  lawan dari kemiskinan juga berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi.  Melalui akses yang lebih baik modal, kualitas pendidikan (literasi dan peningkatan lama pendidikan) dan kesehatan (peningkatan harapan hidup) masyarakat miskin dapat meningkatkan produktivitas mereka upaya tersebut selama periode 2000-2009.  Tingkat pengangguran, dan signifikan investasi pada pertumbuhan ekonomi.  Selanjutnya, investasi dalam negeri dan Investasi asing, harapan hidup, melek huruf dan sekolah lagi berpengaruh signifikan tentang jumlah orang miskin. Berdasarkan temuan tersebut kebijakan yang harus dilakukan pemerintah adalah memacu pertumbuhan ekonomi melalui perluasan investasi terutama di bidang pertanian (agribisnis dan agroindustri) di pedesaan yang banyak penduduknya miskin tergantung.  Direkomendasikan kepada pemerintah untuk memacu pertumbuhan ekonomi masuk perkotaan agar dapat memprioritaskan lapangan kerja di mana sektor informal pada umumnya orang miskin berbisnis. Sedangkan di pedesaan menjalankan proyek-proyek yang bersifat investasi padat modal untuk membuka lapangan kerja terutama di daerah sektor agrikultur. Selanjutnya, pihaknya juga menasehati pemerintah baik di pusat dan tingkat daerah melalui APBN dan APBD agar selanjutnya meningkatkan persentase alokasi anggaran untuk kesehatan dan pendidikan meningkatkan kualitas sumber daya manusia penduduk Indonesia.  Untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Indonesia menyarankan agar pemerintah juga harus tetap menjalankan program wajib 9 (sembilan) tahun, dan beasiswa bagi anak-anak dari keluarga miskin untuk diraih guna meningkatkan kualitas anak-anak mereka.