Budaya Pesantren: Pengembangan Pembelajaran Turats
Abstract
Abstract: The Turat book is one of the competencies of pesantren graduates. The pace of modernization poses obstacles for pesantren administrators who wish to preserve the tradition of studying Turat literature. Therefore, a culture is required to demonstrate the significance of studying the Turat book. This study aims to investigate, analyze, and provide a model for developing pesantren culture in the context of preserving the Turat legacy. This survey is qualitative and descriptive. The results of the study indicate that the model for developing a culture of learning the Turat book is implemented in stages. The first stage reinforces the value by means of the halaqoh learning paradigm. Both contribute to the structure and community of the book of Turat. All three individuals actively participated in the Turat book contest. The modernization of education has resulted in the development of digital methods and libraries. Abstrak: Kompetensi lulusan pesantren salah satunya adalah menguasai kitab turats. Arus modernisasi melahirkan tantangan bagi pengelola pesantren untuk menjaga tradisi pembelajaran kitab turats. Untuk itu diperlukan sebuah budaya sebagai manifestasi nilai pembelajaran kitab turats. Penelitian ini berupaya mengeksplorasi, menganalisis dan menemukan model penciptaan budaya pesantren dalam menjaga tradisi kutubut turats. Penelitian berjenis kualitatif survey deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan model penciptaan budaya pembelajaran kitab turats dilakukan melalui serangkaian tahapan. Pertama memperkuat nilai melalui model pembelajaran halaqoh. Kedua membentuk struktur dan komunitas kitab turats. Ketiga aktif mengikuti perlombaan kitab turats. Adapun modernisasi pembelajaran mengarah kepada metode dan perpustakaan digital.