Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Strategi Active Debat di Kelas XII-1 SMA Negeri 6 Lhokseumawe

Abstract

Pembelajaran keagamaan Islam adalah pendidikan yang memberikan pengetahuan dan membentuk sikap, kepribadian, dan keterampilan siswa dalam mengamalkan ajaran Islam. Pembelajaran agama Islam dengan kompetensi dasar meyakini adanya qadha dan qadar Allah diharapkan siswa memiliki sikap spritual, sosial, pengetahuan, dan keterampilan secara keseluruhan setelah mengikuti pembelajaran. Pembelajaran agama Islam dengan menggunakan strategi active debat memantik siswa untuk saling curah ide, gagasan, dan pikiran serta mematahkan argumentasi lawan diskusi sehingga menjadikan suasana pembelajaran semakin hidup dan aktif. Sikap saling menghargai antar kelompok terhadap perbedaan menjadikan munculnya toleransi dan saling menghargai perbedaan argumentasi sehinga suasana kegiatan pembelajaran penuh dengan kekeluargaan dan kebersamaan. Strategi active debat adalah suatu cara untuk menunjukkan kapasitas diri siswa, meningkatkan aktifitas siswa, dan mengembangkan komunikasi verbal (retorika). Setiap siswa diberikan peluang menjadi pembicara yang dapat menunjukkan sikap intelektual, kefasihan, penalaran, sikap kritis, sehingga  siswa terlibat aktif dalam berargumentasi memberikan ide, gagasan, dan pendapat dalam kegiatan pembelajaran materi qadha dan qadar. Jenis penelitiannya yaitu penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilaksanakan di SMA Negeri 6 Lhokseumawe tahun pelajaran 2022/2023. Subjek Penelitian adalah siswa kelas XII berjumlah 31 siswa dengan nilai kriteria ketuntasan minimal sebesar 80. Prosedur dalam penelitian ini menggunakan model Kurt Lewin terdiri dari proses tindakan yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Dalam penelitian ini dilakukan lebih dari satu siklus tergantung pada tingkat keberhasilan tercapainya kriteria ketuntasan minimal (KKM). Tahap pertama yaitu perencanaan, guru merencanakan pembelajaran seperti menyiapkan silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran, sumber belajar, membuat tes tertulis dan lembar observasi. Tahap kedua yaitu tindakan, guru mengimplementasikan strategi active debat sebagai proses belajar materi qadar dan qadarr. Tahap Observasi, observer melaksanakan observasi (pengamatan) kepada siswa saat pembelajaran berlangsung. Tahap refleksi, guru menganalisis dan mengevaluasi keberhasilan kegiatan pembelajaran serta memperbaiki kekurangan pada siklus selanjutnya. Pelaksanaan siklus tindakan (action) dihentikan apabila hasil belajar siswa mendapat nilai sebesar ≥ 80% siswa mendapatkan nilai KKM dan persentase siswa secara klasikal ≥ 75. Hasil Belajar Siswa pada Strategi Active Debat Pada siklus I terdapat 11 siswa yang memenuhi ketuntasan dengan persentase 35.48% dan yang tidak tuntas ada 20 orang siswa dengan persentase 64.51%. Sedangkan pada siklus II terjadi peningkatan hasil belajar siswa, dimana siswa yang tuntas sebanyak 26 siswa dengan persentase 83.87% dan yang tidak tuntas hanya 5 orang siswa dengan persentase 16.13%. Hal ini dapat disimpulkan bahwa adanya peningkatkan hasil belajar siswa melalui  strategi active debat pada materi qadha dan qadar di SMA Negeri 6 Lhokseumawe.