Brand Strategy Lembaga Amil Zakat (LAZ) Zakat Sukses

Abstract

Indonesia merupakan salah satu dari 100 negara termiskin di dunia. Sri Mulyani, mengatakan bahwa zakat bisa menjadi solusi. Sayangnya dari 217 triliyun, hanya 2% yang bisa dimaksimalkan. Lembaga Amil Zakat (LAZ) mempunyai pekerjaan untuk bisa memaksimalkannya. BAZNAS melalui peraturan nomor 3 tahun 2019 memberikan batasan minimum pengumpulan bagi setiap lembaga. LAZ Zakat Sukses merupakan lembaga zakat kota dengan pengumpulan lebih dari target bahkan bisa mencapai target provinsi pada tahun 2020 (21 milyar rupiah). Maka penelitian terhadap apa yang dilakukannya melalui teori branding strategy menjadi hal menarik.  Penelitian ini memakai pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus dan tipe penelitian deskriptif. Dilakukan pada bulan Agustus-Desember 2021 di kantor LAZ Zakat Sukses. Teori yang dipakai adalah teori brand strategy milik Sisco Van Gelder. Zakat Sukses telah melakukan semua brand strategy yang diteorikan oleh Gelder. Mulai dari brand positioning, brand identity dan brand personality.Brand positioning Zakat Sukses memberikan advantage kepada customer berupa legalitas dan profesionalisme. Untuk brand identity Zakat Sukses mempunyai latar belakang professional daripendiri Majelis Ta’lim (MT) Telkomsel.  Untuk brand personality Zakat Sukses memilih nama Zakat Sukses ,logo dengan bulan sabit hijau dan hati oranye serta tagline yang berubah-ubah. Nama, logo dan tagline yang menarik membuat para customer menjatuhkan pilihan pada Zakat Sukses.